Tips Cara Membangun Manajemen Keuangan Untuk UMKM dan Start Up
Semua orang pasti pernah bermimpi untuk menerapkan ide yang sangat inovatif original yang mask dalam usaha start up mereka. Namun, tanpa disadari ide inovatif sendiri bukan penyumbang sukses, bahkan bukan salah satu faktor utama yang membuat sebuah perusahaan bertahan lama.
Justru, manajemen keuangan yang kuat menjadikan perlindungan terhadap kegagalan suatu perusahaan, baik yang masih kecil maupun yang sudah lama berjalan. Struktur keuangan tidak bisa diabaikan dalam sebuah bisnis yang persisten dan kredibel. Berikut adalah tips memanajemen keuangan untuk para pebisnis pemula.
1. Waspadai hutang yang tak terkendali
Seorang pendiri usaha tidak harus memiliki modal yang kencang, bahkan ada beberapa yang tidak memiliki modal sama sekali. Mereka malah bergantung kepada hutang permodalan. Anda tidak perlu takut dengan kata ‘hutang’. Di dalam perjalanan bisnis Anda, hutang pasti dibutuhkan pada saatnya. Hanya ada satu kaidah tentang hutang: Anda harus yakin bisa melunasinya dalam jangka waktu yang disetujui oleh dua pihak.
Sebelum mengajukan pinjaman dari bank, pegadaian, atau dari jasa pinjaman online, Anda perlu teliti membaca syarat dan ketentuannya. Pastikan Anda bisa menyicil nilai pokok hutang dengan bunga yang masuk akal, pada waktu tenor yang lebih dari yang Anda perlu untuk melunasi hutang. Sisihkan keuangan Anda untuk kondisi darurat yang akan mengganggu proses pelunasan hutang. Prioritaskan melunasi hutang sebelum memenuhi kepuasan yang lain, karena telat membayar tagihan akan lebih menyusahkan Anda untuk melunasinya.
2. Pisahkan keuangan pribadi dengan usaha
Membuka rekening terpisah untuk keuangan usaha supaya tidak tercampur dengan keuangan pribadi adalah hal pertama yang harus Anda lakukan. Namun hal ini dengan sendirinya tidak cukup. Anda harus terbiasa untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan usaha Anda menggunakan kartu kredit, debit, bahkan tunai yang terisolasi dari semua kegiatan keuangan pribadi Anda.
Contohnya, Anda mungkin dapat berbelanja untuk keperluan pribadi dan keperluan usaha dalam waktu yang sama di toko yang sama pula. Sebaiknya Anda melakukan dua transaksi yang terpisah, masing-masing untuk kebutuhan usaha dan pribadi. Kebiasaan yang sangat baik ini justru akan meringankan Anda untuk menteliti jejak keuangan perusahaan Anda akan diperjelas pada tips ke3. Anda juga lebih percaya diri akan menjalankan usaha Anda, karena Anda tahu bahwa jika ada gangguan keuangan pada bisnis Anda, kehidupan pribadi dan keluarga Anda tidak ikut terganggu.
3. Buatlah laporan keuangan dan anggaran
Membuat laporan keuangan bukan sebuah pilihan. Setiap perusahaan yang berjalan cukup lama akan diperlukan untuk membuat laporan keuangan untuk berbagai urusan, seperti izin, pajak, dan menjual saham atau bahkan perusahaan tersebut. Meskipun kemungkinan besar Anda akan dibantu oleh karyawan dengan spesialisasi keuangan, Anda harus turut mempelajari cara menyusun laporan keuangan dan anggaran - setidaknya cara membaca laporan-laporan tersebut. Laporan keuangan juga dapat membantu Anda untuk mengawasi arus kas untuk membuat keputusan perusahaan.
Buatlah rencana anggaran yang realistis, dalam arti Anda harus mempunyai tujuan yang jelas dalam pendirian usaha. Misalnya Anda perlu menabung untuk membeli peralatan baru untuk mempercepat kinerja. Anda harus tentukan berapa jumlah uang yang harus disisihkan setiap minggu selama berapa hari untuk mencapai tujuannya.
Justru, manajemen keuangan yang kuat menjadikan perlindungan terhadap kegagalan suatu perusahaan, baik yang masih kecil maupun yang sudah lama berjalan. Struktur keuangan tidak bisa diabaikan dalam sebuah bisnis yang persisten dan kredibel. Berikut adalah tips memanajemen keuangan untuk para pebisnis pemula.
1. Waspadai hutang yang tak terkendali
Seorang pendiri usaha tidak harus memiliki modal yang kencang, bahkan ada beberapa yang tidak memiliki modal sama sekali. Mereka malah bergantung kepada hutang permodalan. Anda tidak perlu takut dengan kata ‘hutang’. Di dalam perjalanan bisnis Anda, hutang pasti dibutuhkan pada saatnya. Hanya ada satu kaidah tentang hutang: Anda harus yakin bisa melunasinya dalam jangka waktu yang disetujui oleh dua pihak.
Sebelum mengajukan pinjaman dari bank, pegadaian, atau dari jasa pinjaman online, Anda perlu teliti membaca syarat dan ketentuannya. Pastikan Anda bisa menyicil nilai pokok hutang dengan bunga yang masuk akal, pada waktu tenor yang lebih dari yang Anda perlu untuk melunasi hutang. Sisihkan keuangan Anda untuk kondisi darurat yang akan mengganggu proses pelunasan hutang. Prioritaskan melunasi hutang sebelum memenuhi kepuasan yang lain, karena telat membayar tagihan akan lebih menyusahkan Anda untuk melunasinya.
2. Pisahkan keuangan pribadi dengan usaha
Membuka rekening terpisah untuk keuangan usaha supaya tidak tercampur dengan keuangan pribadi adalah hal pertama yang harus Anda lakukan. Namun hal ini dengan sendirinya tidak cukup. Anda harus terbiasa untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan usaha Anda menggunakan kartu kredit, debit, bahkan tunai yang terisolasi dari semua kegiatan keuangan pribadi Anda.
Contohnya, Anda mungkin dapat berbelanja untuk keperluan pribadi dan keperluan usaha dalam waktu yang sama di toko yang sama pula. Sebaiknya Anda melakukan dua transaksi yang terpisah, masing-masing untuk kebutuhan usaha dan pribadi. Kebiasaan yang sangat baik ini justru akan meringankan Anda untuk menteliti jejak keuangan perusahaan Anda akan diperjelas pada tips ke3. Anda juga lebih percaya diri akan menjalankan usaha Anda, karena Anda tahu bahwa jika ada gangguan keuangan pada bisnis Anda, kehidupan pribadi dan keluarga Anda tidak ikut terganggu.
3. Buatlah laporan keuangan dan anggaran
Membuat laporan keuangan bukan sebuah pilihan. Setiap perusahaan yang berjalan cukup lama akan diperlukan untuk membuat laporan keuangan untuk berbagai urusan, seperti izin, pajak, dan menjual saham atau bahkan perusahaan tersebut. Meskipun kemungkinan besar Anda akan dibantu oleh karyawan dengan spesialisasi keuangan, Anda harus turut mempelajari cara menyusun laporan keuangan dan anggaran - setidaknya cara membaca laporan-laporan tersebut. Laporan keuangan juga dapat membantu Anda untuk mengawasi arus kas untuk membuat keputusan perusahaan.
Buatlah rencana anggaran yang realistis, dalam arti Anda harus mempunyai tujuan yang jelas dalam pendirian usaha. Misalnya Anda perlu menabung untuk membeli peralatan baru untuk mempercepat kinerja. Anda harus tentukan berapa jumlah uang yang harus disisihkan setiap minggu selama berapa hari untuk mencapai tujuannya.
Post a Comment for " Tips Cara Membangun Manajemen Keuangan Untuk UMKM dan Start Up"